Hanya ingin menuliskan tentangmu
lebih banyak lagi
Lalu kemudian aku pilih
sebaik-baiknya kata
Agar kau tahu lalu merindukan aku.~
Entah mengapa kepada kamu aku
jatuhkan hati
Kepada kamu kurawat rasa itu yang
sesekali ingin kubunuh mati. Namun kemudian tidak jadi (lagi).
Kepada kamu rinduku memilihmu untuk
menjadi tuannya
Menjadikan tubuhmu tempat yang nyaman
untuk kupeluk dengan hangat
Kepada kamu segala temu ingin segera
ada jumpa
Kepada kamu dan entah mengapa kamu
yang tidak ingin aku lepaskan
Tidak peduli seberapa sering waktu
mencoba mengingatkan
Aku tetap saja bertahan sambil
menggenggam erat rasa
Diantara kita ada yang sudah menjadi
lebih
Namun kita tetap saja bertahan pada
yang sama tidak bisa melangkah maju karena waktu
Rinduku kian hebat tuan, kau tahu
bukan?
Setiap harinya entah mengapa rindu
selalu saja menyempatkan diri menyapa
Mampir hanya untuk mengingatkanku
tentangmu
Tentang tawamu,
Tentang senyumu,
Tentang genggaman tangan itu,
Tentang aku yang nyaman bersandar pada
pundakmu,
Tentang bagaimana kau begitu malu
lalu tertawa kecil dan tersenyum ketika terus saja ku jatuhkan pandang pada
wajahmu,
Tentang tatapan matamu yang membuat
teduh hati,
Tentang suaramu,
Tentang kamu.
“ Dan kau sudah tahu tuan. Kepada
kamu dan entah mengapa kamu aku jatuh hati.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar