Setalah satu tahun berlalu..
Aku pikir ada baiknya semua tentangmu yang aku ingat aku abadikan saja dalam kata
Entah mengapa aku selalu ada pada bagian cerita yang sama
Terlambat mengatakan aku cinta padamu dan menunjukan seberapa besar sayang itu
Dan berpikir hari-hari yang berlalu ku kira akan sama saja kedepannya,
Akan aku lalui seperti biasa dengan mereka yang selalu ada.
Tidak banyak waktu, tidak banyak cinta, semua terasa terlambat
Banyak hal yang ingin di ulang...Andai saja
..............................................................................................................................
Entah sampai dimana saja jarum jam itu berdetak , dia akan selalu menunggu dengan sabar
walau rasa kantuk itu sudah tidak bisa di tahan lagi.
Dia akan menunggu di ruang tamu ditemani acara televisi yang dia sukai.
Tapi yang terutama adalah menunggu kami pulang dari bekerja.
Sapaan awal ketika kami mengetuk pintu rumah .. disambut tawanya yang tulus itu adalah hal yang paling membekas kini.
Semua hal akan ditanyakan..
Bagaimana hari ini?
Sudah makankah?
Hingga menceritakan acara yang ia nonton..
Percakapan kami sesederhana itu. Tapi sungguh aku rindu.
Hari terahkir sebelum jumpa itu tidak ada lagi dan suara itu tidak ku dengar lagi
Semua masih terasa sama malam itu..
Hanya saja dia terlihat lelah dan belum sempat menyiapkan makan malam untuk kami.
Wajahnya lesu, badanya mungkin terasa sakit..
Tidak lama .. Percakapan kami hampir tidak lama setelah makan malam bersama. Lalu beristrirahat.
Esok hari hadir lebih cepat..
Tidak memberi jeda..
Tanpa berkata
Tanpa tahu bahwa perpisahan itu akan datang
Sore menjelang..
Matahari terbenam kembali masuk ke tempatnya
Hari ini masih berjalan seperti biasa.
Lalu entah mengapa semuanya terasa sendu
Ketika kabar yang kudengar tidak pernah aku pikirkan akan terjadi hari ini
Semuanya terasa cepat, waktu seakan tidak memberi ruang.. tidak ada jeda sedikitpun
Langkah kaki mengantarku pada tempat yang seharusnya tidak aku datangi
penuh dengan tangis orang-orang terkasih yang satu persatu berdatangan
Apa yang aku lihat di depan mata sakan tidak nyata
pecah tangisku lalu jatuh terduduk dilantai
Menangis karena kehilangan itu kini telah nyata di depan mata
Orang yang kukasihi sekarang tidak akan ku dengar lagi suaranya
...
Perpisahan itu sungguh menyakitkan
Selalu saja tidak ada kesempatan terahkir untuk bertatap muka
tidak ada sapaan sampai pada akhirnya itu tidak akan pernah ada lagi
Luka yang ada kini terus terasa sakit
seakan belum menerima apa yang sudah terjadi
Kepergianya terasa begitu cepat
Hingga pernah bertanya pada semesta apakah sungguh ini yang semesta pandang baik?
Kehilangan ini terasa sungguh mneyakitkan
Entah sampai kapan akan sembuh
...
Rindu yang ada kan terus ada
Entah sampai kapanpun itu
Rest In Love Nene Gina 💓
Tidak ada komentar:
Posting Komentar