Suara yang rawan itu berasal dari hati
Tidak menyenangkan, sungguh ia sedang merintih
Apa maunya pun sungguh tidak jelas
Pada keadaan dia hanya bisa berpasrah
Atau kadang berubah-ubah
Menetap dia mau. Kadang berbalik cepat dan meminta untuk meninggalkan
Ada-ada saja
Hingga menjadi bingung sendiri
Disalahkannya waktu berulang-ulang
Mengapa mempertemukan dan bahkan memberikan rasa padahal harusnya jangan
Ini keliru
Katanya dengan suara parau setelah bersedih cukup lama sendiri
Namun ia tetap ingin tinggal
Walau waktu membuatnya bertahan entah untuk apa?
Pada apa ?
Pada siapa ?
"Ah, Tuan..
Mempunyai rasa padamu ternyata tidak mudah. "
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar