Minggu, 04 Agustus 2019

HANYA

Untuk singgahmu aku berterimakasih
walau rindu setalah temu dengan kejam menyerbu hati
Meminta temu berulang kali namun jarak semakin membuat sulit untuk mata bertatap dengan haru.

Untuk suaramu yang pernah menemani melewati malam, aku rindu.
Walau kini penggantinya adalah kopi yang kuhabiskan bergelas-gelas saat malam.
Hanya untuk bisa tetap terjaga,
Mungkin kau kan menyapa saat malam telah suntuk lalu mengusir rinduku yang hampir meluap.

Untuk hadirmu yang membuatku tenang.
Walau kini hanya menjadi kenang, aku bimbang.
Karena tubuhmu yang ingin kudekap kuat.
Bukan malam  dan kenangan yang perlahan berubah pekat.

Teganya kau meninggalkan rasa bersamaku.
Namun tak berani memberi detak.
Membiarkannya mati perlahan karena waktu.
Tanpa kau hidupi dengan tanya atau suara.
Hanya bayangmu yang semakin jauh tak terlihat kini.

"Kau hanya menyusahkanku,
Memberi rindu dengan penuh.
Namun tak ada temu."

Tidak ada komentar:

Hai. Maria di Tahun 2025

 Hai Maria!  Apa kabarmu? Lama tidak berjumpa dan menyapa. Rasanya banyak hal yang tiba-tiba menjadi senyap. Apapun itu aku tahu kau pasti b...