Mungkin jangan dulu kita bicara tentang perjalanan panjang bersama.
Atau sekedar menghabiskan hari berdua lagi.
Kenyataannya membuatku ~tidak baik-baik saja~ ketika di biarkan begitu.
Aku rasa aku hanya terlalu mengharapkannya darimu
Entahlah..
Aku saja yang membawahnya terlalu dalam, jauh..
Hingga perih ku rasa sendiri
Mungkin di lain waktu..
Berharap banyak itu tak perlu
Menyisihkan waktu itu pun tak perlu
Menanti hari itu pun tak perlu
Karena sakitnya juga terlalu
Dan aku begitu.
Jika memang perlu untuk mempertemukan temu dan berbicara lama
Kurasa apapun itu
Waktunya tetap akan ada.
Kali ini aku terlalu berharap banyak
Hingga kecewa pun tidak sedikit
Di waktu yang lain..
Mungkin berharap tak perlu lagi
Karena kadang yang kau harapkan tidak akan ada dan yang tidak kau harapkan akan menyapa.
Minggu, 16 Februari 2020
TIDAK PERLU

Kamis, 13 Februari 2020
R I N T I K
Rinti-rintik itu pecah menyentuh jalan
Germis hari ini masih terus datang tepat waktu
Seperti siang kemarin
Dengan mendung yang sama
Yang menggantung menghiasi pemandangan menjelang sore di
sudut kota
Masih sejuk dan dingin angin yang berhembus perlahan
Jalanan yang basah karena hujan
Pejalan kaki yang lalu lalang
Sebagian memegang payung dan berjalan perlahan
Sebagian lagi berlarian dan rintik hujan jatuh turun
mencium tubuh dan tanah
Ketika hujan
Itu pasti selalu ada kamu
Yang menanti di bahu jalan
Berdiri disana..
Menjemput pulang.

Rabu, 12 Februari 2020
PERCAKAPAN MENJELANG TENGAH MALAM
Percakapan menjelang tengah malam
Mungkin sampai saat ini itulah yang paling aku tunggu untuk
mengahkiri hari
Walau lelah dan letih mengharuskan untuk segera memejamkan
mata tapi entah mengapa suaramu selalu membuatku kembali terjaga
Percakapan kita sederhana
Banyak basa basi di lontarkan dengan sengaja
Yang sebetulnya kita tahu bahwa itu perlu hanya untuk saling
mendengar suara masing-masing
Tidak sedikit juga waktu kita habiskan hanya saling diam
Hingga detik dalam panggilan telpon itu berubah menjadi
menit dan jam yang panjang ~ Kita tetap diam
Sambil melepas rindu satu per satu
Berbicara, rasanya tidak pernah cukup jika itu bersama denganmu
Sepanjang apapun durasi waktu
Tetap terasa singkat jika ingin mengahkiri
Percakapan menjelang tengah malam
Sering kali kita habiskan dengan menjelaskan banyak hal
Mempertahankan yang entah kita sendiri tidak pernah tahu akan
jadi seperti apa
Sering kali masing-masing kita berkata : Bukan aku~
Atau kau yang sering kali berkata : bahagiamu tidak harus
seperti ini denganku
Ada sakit yang mengusuik ketika kau berkata begitu
Lalu pertanyaanku dalam hati “ lalu apa yang aku rasakan
sekian lama ini? semukah rasa?”
Aku bahkan tidak ingin merubahmu menjadi yang pantas untukku
Aku inginkan kamu yang sekarang tanpa merubah apapun itu
pada dirimu
Bahkan dalam setiap doaku sering aku memintamu bahkan
sesekali merayu Sang Pencipta untuk terus menjagamu
Kurasa itu lebih baik.. jika Yang Maha Kuasa menjagamu
untukku.
Dalam percakapan menjelang tengah malam
Semesta sedang terlelap
Bintang dan bulan berjaga-jaga
Semilir angin malam sedang menemani
Sunyi yang kelam disudut gelap
Kau dan aku yang terjaga sembari merindu ~

Langganan:
Postingan (Atom)
Hai. Maria di Tahun 2025
Hai Maria! Apa kabarmu? Lama tidak berjumpa dan menyapa. Rasanya banyak hal yang tiba-tiba menjadi senyap. Apapun itu aku tahu kau pasti b...
-
Ini duka .. Yah.. sudah terlalu lama. Apakah perlahan sembuh ? Aku rasa susah ! Tidaklah mudah untuk pulih, Malah semakin parah setiap ...
-
Hai Maria. . Apa kabarmu? Apakah hari ini berjalan dengan baik? Adakah sukacita yang dirasakan? Semoga semuanya berjalan baik ya hari ini. ...
-
Setalah satu tahun berlalu.. Aku pikir ada baiknya semua tentangmu yang aku ingat aku abadikan saja dalam kata Entah mengapa aku selalu ada ...